Pengertian bisnis menurut para ahli jurnal – Bisnis, sebuah kata yang akrab di telinga kita, namun maknanya ternyata menyimpan misteri yang menarik untuk diungkap. Dari warung kopi di pinggir jalan hingga perusahaan multinasional, semuanya terikat dalam satu konsep: bisnis. Namun, apa sebenarnya definisi bisnis yang tepat? Para ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti ekonomi, manajemen, dan pemasaran, telah memberikan perspektif mereka mengenai definisi bisnis, melahirkan beragam pandangan yang saling melengkapi dan memperkaya pemahaman kita.
Dalam perjalanan memahami bisnis, kita akan menjelajahi berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam perspektif mereka, dan menganalisis implikasi dari perbedaan tersebut terhadap praktik bisnis di dunia nyata. Kita akan menggali elemen-elemen penting yang membentuk suatu bisnis, seperti sumber daya, proses, dan tujuan, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berinteraksi untuk mencapai keberhasilan.
Akhirnya, kita akan membahas tujuan dan fungsi bisnis, serta bagaimana tujuan tersebut dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis.
Pengertian Bisnis Secara Umum
Bisnis merupakan aktivitas yang melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia. Definisi bisnis secara umum mencakup segala kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menciptakan, memproduksi, dan mendistribusikan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau mencapai tujuan tertentu.
Dalam literatur bisnis terkemuka, terdapat berbagai definisi yang menggambarkan esensi dari aktivitas ini.
Contoh Jenis Bisnis
Bisnis hadir dalam berbagai bentuk dan skala, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat. Berikut beberapa contoh konkret dari berbagai jenis bisnis yang ada di masyarakat:
- Bisnis Retail: Jenis bisnis ini menjual produk secara langsung kepada konsumen akhir, contohnya toko kelontong, supermarket, toko pakaian, dan toko elektronik.
- Bisnis Manufaktur: Bisnis ini memproduksi barang dari bahan mentah menjadi produk jadi, contohnya pabrik mobil, pabrik tekstil, dan pabrik makanan.
- Bisnis Jasa: Bisnis ini menawarkan layanan kepada konsumen, contohnya jasa keuangan, jasa transportasi, jasa konsultan, dan jasa pendidikan.
- Bisnis Online: Bisnis ini memanfaatkan internet sebagai platform untuk melakukan transaksi, contohnya e-commerce, marketplace, dan platform digital marketing.
Perbedaan Bisnis Tradisional dan Bisnis Modern
Perkembangan zaman membawa perubahan signifikan dalam cara bisnis dilakukan. Bisnis tradisional dan bisnis modern memiliki perbedaan mendasar dalam hal pendekatan, strategi, dan penggunaan teknologi. Berikut tabel yang membandingkan dan membedakan kedua jenis bisnis tersebut:
Aspek | Bisnis Tradisional | Bisnis Modern |
---|---|---|
Pendekatan | Berfokus pada produksi dan penjualan produk secara fisik | Berfokus pada inovasi, teknologi, dan pengalaman pelanggan |
Strategi | Bersifat lokal dan terbatas | Bersifat global dan terintegrasi |
Teknologi | Minim penggunaan teknologi | Intensitas penggunaan teknologi tinggi |
Contoh | Toko kelontong, warung makan, pengrajin | E-commerce, marketplace, platform digital marketing |
Ciri-Ciri Utama Bisnis
Meskipun beragam, bisnis memiliki ciri-ciri utama yang membedakannya dari aktivitas lainnya. Berikut beberapa ciri-ciri utama yang melekat pada suatu bisnis:
- Memiliki Tujuan yang Jelas: Setiap bisnis memiliki tujuan yang ingin dicapai, seperti memperoleh keuntungan, memperluas pasar, atau memberikan manfaat sosial.
- Memiliki Faktor Produksi: Bisnis membutuhkan faktor produksi, seperti tenaga kerja, bahan baku, modal, dan teknologi untuk menghasilkan barang atau jasa.
- Melakukan Transaksi: Bisnis melibatkan transaksi antara penjual dan pembeli, baik dalam bentuk barang, jasa, atau uang.
- Memiliki Risiko: Setiap bisnis mengandung risiko, baik risiko finansial, risiko operasional, atau risiko pasar.
- Bersifat Dinamis: Bisnis harus terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan persaingan yang terjadi di pasar.
Perspektif Para Ahli
Memahami esensi bisnis memerlukan perspektif yang komprehensif, mencakup berbagai sudut pandang. Para ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti ekonomi, manajemen, dan pemasaran, telah memberikan definisi yang beragam tentang bisnis, mencerminkan kompleksitas dan multifasetnya.
Definisi Bisnis Menurut Para Ahli Ekonomi
Para ahli ekonomi melihat bisnis sebagai entitas yang terlibat dalam aktivitas produksi dan distribusi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Mereka menekankan aspek efisiensi, profitabilitas, dan alokasi sumber daya yang optimal dalam mencapai tujuan bisnis.
Jurnal-jurnal bisnis mendefinisikan bisnis sebagai aktivitas yang bertujuan menciptakan nilai bagi pelanggan, melalui proses produksi dan distribusi barang atau jasa. Namun, dalam era digital, bisnis tak selalu membutuhkan modal besar. Contohnya, contoh bisnis tanpa modal online seperti dropshipping, afiliasi, dan content creation, memanfaatkan internet sebagai platform untuk membangun dan mengembangkan bisnis.
Pada intinya, definisi bisnis menurut para ahli jurnal tetap relevan, hanya saja adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci sukses.
- Adam Smith(1776) dalam bukunya “The Wealth of Nations” mendefinisikan bisnis sebagai “sistem yang terorganisir untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.”
- Alfred Marshall(1890) memperkenalkan konsep “biaya produksi” dan “keuntungan” dalam konteks bisnis, menekankan pentingnya efisiensi dalam mencapai profitabilitas.
- Milton Friedman(1970) berpendapat bahwa tujuan utama bisnis adalah memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham, dengan asumsi bahwa keuntungan yang diperoleh akan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Definisi Bisnis Menurut Para Ahli Manajemen
Para ahli manajemen fokus pada aspek organisasi, struktur, dan proses bisnis. Mereka menekankan pentingnya manajemen sumber daya manusia, pengambilan keputusan, dan strategi bisnis dalam mencapai tujuan organisasi.
- Peter Drucker(1954) mendefinisikan bisnis sebagai “organisasi yang menciptakan nilai bagi pelanggan melalui kombinasi sumber daya manusia, modal, dan teknologi.”
- Henry Mintzberg(1979) menekankan pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, dengan mengemukakan berbagai konfigurasi struktur organisasi.
- Michael Porter(1985) berfokus pada strategi kompetitif dan analisis industri, dengan mengemukakan konsep “lima kekuatan Porter” untuk menganalisis daya saing suatu industri.
Definisi Bisnis Menurut Para Ahli Pemasaran
Para ahli pemasaran menekankan aspek nilai, kepuasan pelanggan, dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Mereka fokus pada strategi pemasaran, branding, dan promosi untuk mencapai tujuan bisnis.
- Philip Kotler(1967) mendefinisikan pemasaran sebagai “proses sosial dan manajerial yang melibatkan individu dan kelompok untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menukarkan penawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat.”
- Seth Godin(2005) menekankan pentingnya “membangun komunitas” dan menciptakan “gerakan” untuk mencapai tujuan pemasaran.
- Al Ries(1979) menekankan pentingnya “positioning” dalam pemasaran, yaitu membangun citra yang unik dan berbeda di benak konsumen.
Perbedaan dan Persamaan Perspektif Para Ahli
Meskipun terdapat perbedaan dalam perspektif, para ahli memiliki beberapa persamaan dalam mendefinisikan bisnis. Semua ahli sepakat bahwa bisnis adalah entitas yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan masyarakat. Perbedaannya terletak pada fokus dan prioritas masing-masing ahli.
Nama Ahli | Tahun Publikasi | Definisi Bisnis |
---|---|---|
Adam Smith | 1776 | Sistem yang terorganisir untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. |
Alfred Marshall | 1890 | Entitas yang menghasilkan barang dan jasa dengan mempertimbangkan biaya produksi dan keuntungan. |
Milton Friedman | 1970 | Organisasi yang memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham. |
Peter Drucker | 1954 | Organisasi yang menciptakan nilai bagi pelanggan melalui kombinasi sumber daya manusia, modal, dan teknologi. |
Henry Mintzberg | 1979 | Organisasi yang fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. |
Michael Porter | 1985 | Entitas yang bersaing dalam industri dengan menggunakan strategi kompetitif yang efektif. |
Philip Kotler | 1967 | Proses sosial dan manajerial yang melibatkan individu dan kelompok untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menukarkan penawaran yang bernilai bagi pelanggan. |
Seth Godin | 2005 | Organisasi yang membangun komunitas dan menciptakan gerakan untuk mencapai tujuan pemasaran. |
Al Ries | 1979 | Entitas yang membangun citra yang unik dan berbeda di benak konsumen. |
Implikasi Perbedaan Perspektif terhadap Praktik Bisnis
Perbedaan perspektif para ahli memiliki implikasi penting bagi praktik bisnis di dunia nyata. Misalnya, perspektif ekonomi menekankan pentingnya profitabilitas dan efisiensi, yang dapat mendorong perusahaan untuk fokus pada pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas. Perspektif manajemen menekankan pentingnya organisasi, struktur, dan proses, yang dapat mendorong perusahaan untuk membangun sistem dan prosedur yang efektif.
Perspektif pemasaran menekankan pentingnya nilai pelanggan dan kepuasan, yang dapat mendorong perusahaan untuk fokus pada pengembangan produk dan layanan yang inovatif dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Elemen-Elemen Penting dalam Bisnis
Bisnis, layaknya sebuah orkestra, membutuhkan berbagai elemen yang saling berkolaborasi untuk menciptakan melodi kesuksesan. Setiap elemen memainkan peran penting dalam membangun fondasi yang kokoh dan mendorong pertumbuhan bisnis. Memahami hubungan antar elemen ini merupakan kunci untuk memahami bagaimana bisnis beroperasi dan bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sumber Daya
Sumber daya merupakan bahan bakar yang menggerakkan mesin bisnis. Tanpa sumber daya yang memadai, bisnis akan kesulitan untuk beroperasi dan mencapai tujuannya. Sumber daya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Sumber Daya Manusia:Ini adalah elemen vital yang mencakup tenaga kerja, keterampilan, dan bakat yang dimiliki oleh individu dalam organisasi. Sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menjalankan berbagai aktivitas bisnis, mulai dari produksi hingga pemasaran.
- Sumber Daya Finansial:Modal yang dibutuhkan untuk memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnis. Sumber daya finansial dapat berasal dari berbagai sumber, seperti investasi, pinjaman, dan keuntungan.
- Sumber Daya Fisik:Fasilitas, peralatan, dan aset fisik lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi bisnis. Contohnya, pabrik, kantor, kendaraan, dan teknologi.
- Sumber Daya Teknologi:Teknologi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis. Contohnya, perangkat lunak, aplikasi, dan sistem informasi.
- Sumber Daya Informasi:Data dan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan strategis dan operasional. Contohnya, data pasar, data pelanggan, dan data internal.
Proses
Proses bisnis adalah serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses bisnis yang efisien dan efektif merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja bisnis. Contoh proses bisnis meliputi:
- Proses Produksi:Serangkaian langkah yang dilakukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Contohnya, proses manufaktur, perakitan, dan pengemasan.
- Proses Pemasaran:Serangkaian langkah yang dilakukan untuk mempromosikan produk atau jasa kepada target pasar. Contohnya, riset pasar, pengembangan produk, dan promosi.
- Proses Penjualan:Serangkaian langkah yang dilakukan untuk menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Contohnya, negosiasi, transaksi, dan layanan pelanggan.
- Proses Keuangan:Serangkaian langkah yang dilakukan untuk mengelola keuangan bisnis. Contohnya, akuntansi, penganggaran, dan manajemen kas.
- Proses Sumber Daya Manusia:Serangkaian langkah yang dilakukan untuk mengelola tenaga kerja. Contohnya, rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan.
Tujuan
Tujuan bisnis merupakan target atau sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan bisnis harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu. Tujuan bisnis dapat dibedakan menjadi:
- Tujuan Finansial:Tujuan yang berkaitan dengan kinerja keuangan bisnis. Contohnya, meningkatkan keuntungan, meningkatkan penjualan, dan mengurangi biaya.
- Tujuan Pasar:Tujuan yang berkaitan dengan posisi bisnis di pasar. Contohnya, meningkatkan pangsa pasar, memperluas jangkauan pasar, dan membangun loyalitas pelanggan.
- Tujuan Operasional:Tujuan yang berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis. Contohnya, meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan kualitas produk.
- Tujuan Sosial:Tujuan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Contohnya, mengurangi dampak lingkungan, mendukung komunitas, dan mempromosikan etika bisnis.
Hubungan Antar Elemen
Elemen-elemen bisnis yang telah disebutkan di atas saling terkait dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai keberhasilan. Sumber daya merupakan fondasi yang dibutuhkan untuk menjalankan proses bisnis. Proses bisnis yang efisien dan efektif akan membantu mencapai tujuan bisnis.
Tujuan bisnis, pada gilirannya, akan memotivasi dan mengarahkan penggunaan sumber daya dan proses bisnis.
Diagram Alir Interaksi Antar Elemen
Berikut adalah diagram alir yang menggambarkan interaksi antar elemen bisnis:
Elemen | Interaksi |
---|---|
Sumber Daya | Digunakan dalam proses bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa. |
Proses | Mengubah sumber daya menjadi produk atau jasa, dan membantu mencapai tujuan bisnis. |
Tujuan | Memandu penggunaan sumber daya dan proses bisnis, dan memberikan arah bagi organisasi. |
Dukungan Antar Elemen dalam Mencapai Tujuan Bisnis, Pengertian bisnis menurut para ahli jurnal
Elemen-elemen bisnis saling mendukung dalam mencapai tujuan bisnis. Contohnya, sumber daya manusia yang terampil dan termotivasi akan meningkatkan efisiensi proses produksi. Proses pemasaran yang efektif akan meningkatkan penjualan dan keuntungan. Tujuan bisnis yang jelas dan terukur akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan mencapai target yang ditetapkan.
Tujuan dan Fungsi Bisnis
Setiap bisnis, baik skala kecil maupun besar, pasti memiliki tujuan dan fungsi yang ingin dicapai. Tujuan bisnis ini menjadi arah dan motivasi bagi setiap aktivitas yang dilakukan, sementara fungsi bisnis merupakan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dan fungsi bisnis yang terdefinisi dengan baik akan membantu bisnis dalam mencapai keberhasilan dan mencapai keunggulan kompetitif.
Para ahli jurnal mendefinisikan bisnis sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan melalui pertukaran nilai dengan konsumen. Dalam era digital, bisnis online telah menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan, terutama bagi para pemula. Mulai dari menjual produk secara online hingga menawarkan jasa digital, bisnis online bagi pemula menawarkan peluang untuk meraih kesuksesan dengan modal yang relatif kecil.
Menariknya, definisi bisnis menurut para ahli jurnal tetap relevan dalam konteks bisnis online, di mana proses pertukaran nilai dan penciptaan keuntungan tetap menjadi esensial.
Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis merupakan target yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan ini bisa berupa profitabilitas, pertumbuhan, atau kepuasan pelanggan. Tujuan bisnis yang efektif haruslah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART).
- Profitabilitas: Tujuan utama sebagian besar bisnis adalah mencapai profitabilitas. Profitabilitas diukur dengan selisih antara pendapatan dan biaya. Bisnis yang profitable dapat bertahan hidup dan berkembang.
- Pertumbuhan: Bisnis yang ingin berkembang perlu menetapkan tujuan pertumbuhan. Pertumbuhan dapat diukur dengan peningkatan penjualan, pangsa pasar, atau jumlah karyawan.
- Kepuasan Pelanggan: Bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu memuaskan pelanggannya. Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan tingkat retensi pelanggan, skor kepuasan pelanggan, atau jumlah ulasan positif.
Klasifikasi Tujuan Bisnis Berdasarkan Tingkat Prioritas
Tujuan bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat prioritasnya. Klasifikasi ini membantu bisnis dalam menentukan fokus dan strategi yang tepat.
Tingkat Prioritas | Tujuan | Contoh |
---|---|---|
Prioritas Tinggi | Kelangsungan hidup | Menghindari kerugian, mencapai profitabilitas minimal |
Prioritas Sedang | Pertumbuhan dan pengembangan | Meningkatkan pangsa pasar, memperluas jangkauan pasar |
Prioritas Rendah | Keberlanjutan dan tanggung jawab sosial | Menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, mendukung komunitas |
Model Bisnis
Model bisnis merupakan kerangka kerja yang menunjukkan bagaimana bisnis akan mencapai tujuannya. Model bisnis menguraikan aktivitas bisnis, sumber daya yang dibutuhkan, dan bagaimana bisnis akan menghasilkan keuntungan.
Model bisnis yang efektif haruslah fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis.
Contoh model bisnis yang umum digunakan adalah model bisnis kanvas. Model bisnis kanvas membantu bisnis dalam mengidentifikasi dan menganalisis sembilan komponen penting dalam bisnis, yaitu:
- Segmen Pelanggan
- Proposisi Nilai
- Saluran
- Hubungan Pelanggan
- Arus Pendapatan
- Sumber Daya Utama
- Aktivitas Utama
- Kemitraan Utama
- Struktur Biaya
Adaptasi Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis tidaklah statis. Bisnis perlu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. Perubahan ini bisa berupa perubahan teknologi, tren pasar, atau regulasi pemerintah.
Contohnya, bisnis retail yang dulunya hanya fokus pada penjualan offline, kini perlu beradaptasi dengan tren e-commerce dan membangun platform online untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas. Adaptasi yang tepat akan membantu bisnis dalam mempertahankan daya saing dan mencapai tujuannya.
Pemungkas: Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli Jurnal
Melalui pemahaman yang mendalam tentang definisi bisnis menurut para ahli, kita dapat memperoleh perspektif yang lebih luas dan komprehensif tentang dunia bisnis. Dengan memahami elemen-elemen penting dalam bisnis, tujuan dan fungsinya, serta bagaimana semuanya saling terkait, kita dapat membangun pondasi yang kuat untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang sukses.
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, penting untuk selalu belajar dan beradaptasi, agar kita dapat terus maju dan meraih kesuksesan.
Pertanyaan yang Sering Muncul
Apa saja contoh konkret dari berbagai jenis bisnis yang ada di masyarakat?
Contoh konkret dari berbagai jenis bisnis yang ada di masyarakat meliputi: warung makan, toko pakaian, bengkel, jasa konsultasi, perusahaan teknologi, dan lembaga keuangan.
Apa saja ciri-ciri utama dari suatu bisnis?
Ciri-ciri utama dari suatu bisnis meliputi: aktivitas ekonomi, bertujuan untuk memperoleh keuntungan, melibatkan pertukaran nilai, membutuhkan sumber daya, dan memiliki risiko.
Bagaimana implikasi dari perbedaan perspektif para ahli terhadap praktik bisnis di dunia nyata?
Perbedaan perspektif para ahli dapat mempengaruhi strategi bisnis, fokus utama perusahaan, dan pendekatan dalam pengambilan keputusan.